Pengamat politik, Rocky Gerung turut menyoroti soal rumor reshuffle yang bakal dilakukan Presiden Jokowi. Salah satu yang belakangan mencuat yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang merupakan menteri dari Partai Nasdem akan dicopot.
Syahrul Yasin Limpo dikabarkan bakal diganti dengan Eks Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang (TGB) dari Partai Perindo.
Kata Rocky Gerung dipilihnya TGB untuk menjadi Menteri Pertanian bukanlah keputusan sembarangan. Menurutnya, background Ketua Perindo yakni Hary Tanoe yang merupakan mantan NasDem ini bisa jadi peringatan kepada partai yang mengusung Anies Baswedan itu.
“Tapi disamping itu juga Hary Tanoe kan alumnus Nasdem, mungkin juga ini jadi semacam ya cubitan kecil bahwa kita nggak perlukan Nasdem, tapi yang pernah berkelahi dengan Nasdem kita perlukan sekarang,” kata pendiri Setara Institute itu.
Baca Juga:TGB Tak Cocok Gantikan Syahrul Yasin Limpo, Rocky Gerung Beberkan Alasan Ini
Rocky juga menyinggung Hary Tanoe yang menguasai media yang mungkin dianggap Jokowi strategis untuk dimanfaatkan.
“Saya kira begitu ya karena Hary Tanoe punya kapasitas modal penguasaan media itu jadi kira-kira dalam pikiran Pak Jokowi dia butuh peralatan dan peralatan itu hari-hari ini adalah media,” ungakap Rocky Gerung.
“Ya kita tau, Hary Tanoe ini menguasai satu empire media yang sangat strategis untuk dimanfaatkan sebagai alat kampanye,” paparnya.
Masih menurut Rocky Gerung, langkah tersebut dianggap perlu dilakukan pemerintah untuk mendelegitimasi Nasdem dan Perindo pasti bergembira.
“Tapi yang agak sulit kita pahami yaitu kapasitas dari orang yang akan menggantikan atau Tuan Guru Bajang tuh,” ujarnya.
Baca Juga:Sosok Ini Temui Presiden Jokowi di Tengah Isu Reshuffle Menteri NasDem, Bahas Apa?
Selain kapasitas TGB, Rocky Gerung juga menyinggung Mantan Gubernur NTB ini mempunyai kasus korupsi hingga menyebutnya komorbid.
“Kita tahu Tuan Guru Bajang juga ada kasus kemarin-kemarin (korupsi) dan tentu soal-soal semacam ini yang kita sebut sebagai komorbid sehingga diperlukan semacam vaksinasi,” tambahnya.
“Jadi ini sebenarnya Perindo minta di vaksinasi sebetulnya oleh istana tuh supaya di sekitar memimpin terasnya itu tidak berubah menjadi patologis,” jelasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.