Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi menyampaikan bahwa puluhan anak di Bekasi dan Tasikmalaya keracunan jajanan anak yakni Chiki Ngebul.
Dia mengatakan, kasus tersebut menimpa 24 anak di Tasikmalaya dan empat anak Bekasi akibat jajanan anak.
Di Tasikmalaya, 16 anak dilaporkan tidak bergejala, tujuh anak dilaporkan bergejala juga akibat jajanan anak.
Ketujuh anak tersebut mengalami gejala seperti sakit perut, pusing, mual, dan muntah darah dan diobservasi di puskesmas.
Akan tetapi, satu dari tujuh anak dilaporkan mengalami gejala berat sehingga harus dirujuk dan dirawat inap di RS SNC Tasikmalaya.
Baca Juga:Link Live Streaming Villarreal vs Real Madrid, Liga Spanyol Segera Berlangsung
Gejala yang dialami korban tersebut yaitu nyeri perut yang parah dan lemas. Anak tersebut akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Haji Jakarta Timur.
Anak tersebut didiagnosis mengalami perforasi (lubang) di saluran cerna, sehingga harus dioperasi. Anak yang mengalami gejala parah ini juga dilaporkan meminum sisa nitrogen.
"(Korban) yang berusia 4 tahun ini meminum sisa nitrogen cairnya," katanya dikutip, Sabtu (7/1/2023).
Kemenkes Minta Orang Tua Awasi Jajanan Anak.
Kemenkes mengimbau para orang tua untuk lebih berhati-hati memberikan jajanan kepada anak. Imbauan ini dikaitkan dengan peristiwa 28 anak keracunan jajanan yang mengandung nitrogen cair chiki ngebul di Tasikmalaya dan Bekasi.
"Mengimbau ortu untuk hati-hati dalam memberikan pangan bagi anaknya, terutama karena anak-anak ini masih dalam pertumbuhan," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi.