Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dianggap merendahkan Presiden Joko Widodo usai saat peringatan Hari Lahir (Harlah) PDIP yang ke-50 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023) kemarin.
Saat itu Bu Mega sering kali melemparkan candaan di depan ratusan kader PDIP yang datang. Bahkan Megawati beberapa kali tampak menggoda Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi tuh suka ngono (gitu), mentang-mentang padahal kalau Pak Jokowi enggak ada PDI Perjuangan kasihan loh, udah legal formal loh beliau jadi presiden kan diikuti terus sama saya aturan mainnya," kata Bu Mega.
Usai kejadian itu netizen bingung lantaran Bu Mega tak diserang buzzerRp.
Baca Juga:Kondisi Mental Terguncang Usai Dianiaya Ferry Irawan, Venna Melinda Temui Psikiater Hari Ini
"Nggak ada Buzzer2Rp yg ngebully Bu Megawati, pdhl dlm pidato Megawati di acr hut pdip sangat jelas Presiden Jokowi di buat tidak nyaman dan di rendahkan oleh Bu ketum kepala Banteng. Pdhl Jokowi adalah kepala Negara di Republik ini tp di rendahkan oleh seorang ketum partai," tulis seorang pengguna Twitter @AD1T***.
Ada yang menganggap pernyataan Bu Mega itu tak menjadi polemik lantaran ia merupakan pemilik sah PDIP.
"Bu Mega Pemilik sah PDIP, yg tdk manut dgn dawuh beliau, siapapun orangnya harus out atau di out kan dr PDIP Bro..!!! Karenanya Yg bisa selamatkan konsestensi & kelanggengan PDIP hanya Trah Soekarno ...lainnya minggir bro...!!!" tulis @MSyaifu05679244.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyerahkan nasi tumpeng kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres KH Ma'ruf Amin.
Penyerahan tumpeng itu dilakukan di tengah pelaksanaan HUT Ke-50 PDIP yang dilaksanakan di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Selasa.
Awalnya, pembawa acara mempersilakan Ketua Umum PDIP Megawati bersama Presiden Jokowi dan Wapres KH. Ma'ruf Amin untuk naik ke atas panggung di mana tumpeng sudah tersedia.
Tak hanya tiga tokoh itu, pembawa acara juga memanggil Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPP PDIP M. Prananda Prabowo, Sekjen Hasto Kristiyanto, Bendum Olly Dondokambey, dan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung naik ke panggung.
Setelah mereka berkumpul di atas panggung, pembawa acara mempersilakan Ketum PDIP Megawati untuk memotong tumpeng.
Pada kesempatan itu, ada 50 tumpeng yang sudah disediakan PDIP. Satu berada dalam Aula A1 JIExpo, sedangkan sisanya berada di pelataran.
Di dalam aula itu, Presiden Kelima RI itu dipersilakan memegang alat potong. Tumpengan pertama pun diberikan kepada Presiden Jokowi.
Jokowi menerima tumpengan itu dengan senyum dan sedikit menundukkan kepalanya.
Tumpeng berikutnya kepada Wapres Ma'ruf Amin. Setelah menyerahkan tumpengan itu, Ketum Megawati melakukan foto bersama di atas panggung.
Sementara di sisi luar, tumpengan PDIP juga diberikan kepada kader dan masyarakat. Tumpengan yang di sisi luar berisi buah, sayur, dan bahan pokok lainnya.
Baca Juga:Mau Pensiun, Ini Daftar Harta Kekayaan Luhut Binsar Pandjaitan
Setelah acara tumpeng itu selesai, kegiatan HUT PDIP ditutup dengan pembacaan doa yang dibawakan Imam Besar Masjid Istiqlal KH. Nasaruddin Umar.
PDIP pada 10 Januari 2023 merayakan HUT Ke-50 sebagai bagian konsolidasi partai dalam rangka pemenangan pemilu.
Parpol berlambang banteng moncong putih itu mengusung tema "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam" dengan subtema Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya dalam perayaan HUT Ke-50.