Seorang warga Desa Kubang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kerupuk ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Selasa (7/2) sekitar jam 04.57 WIB di rumah kontrakannya.
Dari keterangan warga setempat, warga tersebut merupakan terduga teroris dan merupakan warga pendatang yang baru setahun lebih tingga di lingkungan tersebut.
"Yang saya ketahui bahwa terduga teroris ini berasal dari Sumatera, dan disini (Desa Kubang) dari tahun 2021," kata Kepala Desa Kubang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon Wawan di Cirebon, Rabu (8/2/2023) dikutip dari Antara.
Wawan mengatakan bahwa terduga teroris berinisial AT ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror pada Selasa (7/2) sekitar jam 04.57 WIB, tanpa ada perlawanan.
Baca Juga:Lupakan Kekalahan di Markas Persib, PSS Sleman Bidik Tiga Poin di Laga Kontra Persik
Menurutnya AT merupakan warga pendatang, di mana yang bersangkutan tinggal di Desa Kubang, pada tahun 2021 dan memang saat ini sudah terdaftar menjadi warga setempat, karena telah berpindah alamat.
Ia menjelaskan dari keterangan pihak Kepolisian, bahwa yang bersangkutan merupakan terduga teroris jaringan Sumatera, dan sebelum tertangkap AT terlebih dahulu pergi ke Cirebon.
"Dari keterangan yang kami dapatkan bahwa terduga teroris merupakan jaringan Sumatera," tuturnya.
Wawan menambahkan dalam kesehariannya terduga teroris tidak menunjukkan hal yang mencurigakan, bahkan AT bergaul dengan warga sekitar seperti penduduk biasanya.
Bahkan kata Wawan, AT dikenal sebagai penjual kerupuk kemplang, karena memang yang bersangkutan menjadi distributor untuk di daerahnya.
Baca Juga:Erik ten Hag Sebut Manchester United adalah Proyek Jangka Panjang
Ia mengaku tidak merasa curiga sedikitpun terkait tingkah laku yang bersangkutan, begitu juga warga setempat, sehingga ia kaget ketika petugas menangkap AT karena diduga terlibat terorisme.
"Kesehariannya seperti biasa tidak ada yang mencurigakan. Dia tinggal bersama anak dan istrinya, dan setelah di tangkap saat ini rumah kontrakannya kosong," katanya.
Menurutnya pada saat dilakukan penangkapan yang petugas membawa beberapa barang, seperti dua telepon genggam, buku tabungan, ATM, dan buku kecil.
"Saat penggeledahan tidak ada yang membawa senjata dari rumah terduga teroris AT" ujarnya.