Sebuah pemuda berinisial YD membuat konten aktivitas hantu di pinggir jalan di Cikembulan, Jl. Raya Cijulang, Pangandaran, Jawa Barat. Ia kemudian mengunggah video itu ke Facebook miliknya.
Gegara konten itu, YD diamankan oleh petugas dari Polres Pangandaran. Ia diamanan lantaran hantu yang ia klaim bukanlah hantu sesungguhnya tapi polisi yang sedang melakukan Operasi Keselamatan Lodaya 2023.
“Jurig na geus tingulanggrang tah, kade Cikembulan parapatan jurig hungkul, (hantu nya sudah berjajar tuh, awas di perempatan cikembulan banyak hantu),” katanya dalam video yang ia unggah di akun Facebook miliknya.
Bahkan dalam videonya, YD mengatakan kalau polisi bukan pelayan masyarakat, tapi justru meresahkan masyarakat.
Baca Juga:Kementerian PUPR Optimalkan Fungsi Bendungan Antisipasi Musim Kemarau 2023
“Nu kieu nya pelayan masyarakat teh, nu kieu mah ngarujitkeun (yang seperti ini pelayan masyarakat, yang seperti ini meresahkan masyarakat)” lanjutnya.
Kapolres Pangandaran, AKBP Hidayat membenarkan adanya video tersebut, pihaknya pun sudah mengamankan YD.
“Iya benar bahwa pelaku sudah kami amankan,” kata Hidayat dikutip dari Harapanrakyat.com--jejaring Suara.com, Kamis (16/2/2023).
Hidayat menjelaskan, saat pihaknya meminta keterangan, YD mengaku menyimpan video milik orang lain dari beranda Facebook.
“Kemudian, YD mengunggahnya di medsos miliknya menggunakan keterangan bernada ujaran kebencian,” jelasnya.
Baca Juga:Manfaat Membersihkan Sungai, Upaya Mengurangi Gangguan Kesehatan dan Mencegah Banjir!
Atas unggahannya tersebut, Hidayat melanjutkan, YD akhirnya memohon maaf kepada Institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia, khususnya ke Polres Pangandaran.
“Dari lubuk hati paling dalam, YD mengaku merasa bersalah dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut,” lanjutnya.
Menurut Hidayat, Polres Pangandaran sudah memaafkan YD. Akan tetapi, proses hukum tetap berlanjut sesuai undang-undang ITE No.19/2016.
“Kami ingin kejadian kali ini menjadi contoh khususnya untuk warga Kabupaten Pangandaran dan masyarakat Indonesia agar lebih bijak menggunakan media sosial,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Hidayat pun mengajak semua pihak untuk bisa saling mengharagi dan tidak membuat konten yang menghina siapapun, termasuk terhadap polisi.
“Mari kita sama-sama saling menghargai satu sama lain di media sosial. Sebab, jika sudah terjadi peristiwa seperti ini, akan merugikan diri sendiri,” pungkasnya.