Scroll untuk membaca artikel
Selasa, 07 Maret 2023 | 20:47 WIB

Pemerintah Pusat Mampu Atasi Banjir dan Macet dengan Anggaran Rp 1,2 Triliun, Ridwan Kamil Cuma Bisa Bikin Masjid?

Morgan
Pemerintah Pusat Mampu Atasi Banjir dan Macet dengan Anggaran Rp 1,2 Triliun, Ridwan Kamil Cuma Bisa Bikin Masjid?
DOK - Ridwan Kamil di Masjid Al Jabbar (Antara)

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil harus mencontoh pemerintah pusat yang sukses membangun infrastruktur strategis di Jawa Barat.

Diketahui, Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pemerintah pusat menggelontorkan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun  untuk membangun insfrastruktur strategis di Jawa Barat (Jabar). Pembangunan itu meliputi Flyover Kopo, Kolam Retensi Cieunteung, Kolam Retensi Andir, dan Floodway (Sodetan) Cisangkuy.

Flyover Kopo menggunakan anggaran 288 Milliar, Kolam Retensi Cieunteung sebesar 204 Milliar, Kolam Retensi Andir 142 Milliar, dan Floodway (Sodetan) Cisangkuy sebesar 632 Milliar. Insfrastruktur tersebut dibangun sebagai langkah pemerintah menangani banjir dan kemacetan.

“Jadi ada tiga yang kita resmikan Floodway Cisangkuy, Kolam Retensi Cieunteung, dan Kolam Retensi Andir, duitnya gede banget, dan untuk mengurai kemacetan dan memperlancar lalu lintas diKota Bandung juga telah dibangun Flyover Kopo. Totalnya yang telah dibangun pemerintah pusan di kota dan kabupaten Bandung sebesar 1,26 Triliun rupiah,” kata Jokowi di pembukaan kolam Retensi Andir, Kabupaten Bandung, Minggu (5/3/2023) kemarin.

Baca Juga:5th Indonesia International MerceDay-Benz Berlangsung di Bandung, 100 Klub Hadir dari ASEAN Sampai Afrika

Terkait hal itu, Dedi mengatakan  Ridwan Kamil harus mampu mengelola anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dengan lebih efektif.

“Jika dibandingkan dengan anggaran yang dikelola Presiden, tentu sangat jauh,” kata Dedi, Selasa (7/3/2023) dikutip dari Ayobandung.com--jejaring Suara.com.

Dedi menuturkan, dengan anggaran 1,2 Triliun, Ridwan Kamil hanya mampu membangun Masjid Al Jabbar Bandung. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu indikator visi pembangunan yang dilakukan Ridwan Kamil tidak mengarah kepada kepentingan warga Jabar.

“RK pada dasarnya tidak bekrja secara substansial, ia lebih terlihat membangun yang dia rasa penting untuk reputasi politiknya semata. Artinya RK gagal membangun Jabar dari sisi kepentingan publik, dan itu tentu merugikan anggaran daerah  karena lebih banyak dampakanya untuk kepentingan politik personal,” tegasnya.

Dedi menambahkan, pembangunan era Ridwan Kamil dinilai sangat riskan karena berpotensi menimbulkan celah korupsi.

Baca Juga:Modus Gratifikasi Rp15 Miliar, Mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah Pakai Kode Hadiah Ulang Tahun hingga THR

“Pengelolaan anggaran yang dilakukan RK bisa membawanya ke ruang audit dan potensial korup. Melihat geliat politik anggaran RK, termasuk yang ia keluarkan untuk masjid al jabbar, potensial korup,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Politainment

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda