Polisi menduga pemuda yang nekat menghabisi nyawa kekasih prianya di Cianjur, Jawa Barat tergabung dalam komunitas Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender atau LGBT yang ada di daerah tersebut.
Bukan hanya pelaku, polisi menduga korban juga merupakan bagian dari komunitas LGBT yang ada di Cianjur.
Diketahui, seorang pria berinisial AS (23) diduga melakukan pembunuhan terhadap kekasih prianya yang berinisial R (24). Mayat korban ditemukan di kamar mandi sebuah vila di Sarongge, Kecamatan Pacet.
"Pelaku dan korban tergabung dalam satu komunitas hubungan sesama jenis. Komunitasnya (LGBT) ada, kita juga cek ke komunitas tersebut," ujar Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan dikutip dari Ayobandung.com--jejaring Suara.com, Kamis (7/3/2023).
Baca Juga:Video Bareng Istri Disorot, Bintang Emon Langsung Klarifikasi: Tidak Ada Unsur KDRT
Diungkapkannya, secara kasat mata, pergaulan kaum LGBT ini seolah-olah normal. Bahkan, tersangka AS dan pasangan sesama jenisnya R sempat memiliki pacar perempuan.
"Biasa saja, supaya tidak terlihat pasangan gay atau sesama jenis. Malahan tersangka dan korbanya, mereka masing-masing sempat memiliki pacar perempuan," ucapnya.
Doni menekankan, pentingnya peran keluarga dan lingkungan serta pendidikan agama dalam membentuk pribadi generasi muda.
"Peran keluarga juga harus dikedepankan. Karena, sebagian besar dari mereka yang tergabung dalam komunitas LGBT ini masih berusia muda. Jadi peran orang tua juga harus dioptimalkan," jelasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Pacet, Ipda Dang Elfan Fauzi mengungkapkan komunitas LGBT merupakan kelompok eksklusif tidak setiap orang dapat mengaksesnya.
Baca Juga:Subsidi Motor Listrik Menghemat Pengeluaran Rumah Tangga
"Mereka dalam berkomunikasi, seperti memiliki ciri atau password khusus. Sehingga, jika ada yang memang di luar komunitas mereka masuk ke lingkungannya mereka mengetahui," kata Elfan.
Komunitas LGBT itu, kata Elfan, biasa berkumpul di pusat keramaian, seperti mall, lokasi wisata dan vila di kawasan Cianjur.
"Kita masih terus mendalami dan akan berkoordinasi dengan institusi terkait, baik pemerintah daerah, MUI dalam mencegah terus meluasnya persoalan sosial ini," tandasnya.