Scroll untuk membaca artikel
Rabu, 08 Maret 2023 | 17:04 WIB

Ngeri! Terdengar Suara Gemuruh Disertai Ledakan Sebelum Longsor Timbun Satu Desa di Serasan Natuna

Nur
Ngeri! Terdengar Suara Gemuruh Disertai Ledakan Sebelum Longsor Timbun Satu Desa di Serasan Natuna
Tanah longsor di Pulau Serasan, Natuna, Senin (6/3/2023). ([ANTARA FOTO/Kiky Firdaus])

Bencana tanah longsor menimbun satu desa di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Senin (6/3/2023). Sebelum musibah terjadi, warga mendengar suara gemuruh disertai ledakan.

Salah seorang korban, Kalian (77) menceritakan, sebelum longsor yang menewaskan menantunya itu terjadi, ia melihat kawasan rumahnya dikelilingi banjir setinggi mata kaki orang dewasa.

Awalnya saat pagi hari, lanjut dia, airnya masih jernih. Tidak lama kemudian tetiba jadi keruh.

"Salah satu teman saya mengatakan hal itu pertanda akan terjadi longsor," kata Kailan, Rabu (8/3/2023).

Baca Juga:Densus 88 Selidiki Rumah di Sukoharjo, Terkait Ledakan Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar

Kailan merupakan salah satu korban tanah longsor di Serasan. Menantunya, Susi (41), mengalami patah leher dan meninggal dalam perjalanan menuju Pontianak, Kalimantan Barat.

Pontianak menjadi rujukan perawatan korban musibah longsor Serasan, mengingat tersedianya fasilitas rumah sakit yang memadai dan jarak yang cukup dekat dengan lokasi musibah.

Sejumlah korban tanah longsor dievakuasi ke Pontianak menggunakan Kapal Bukit Raya.

Selain itu ada korban dengan luka parah patah tulang, beberapa lainnya mengalami luka ringan dan trauma. 

Kailan menjelaskan sebelum longsor memang curah hujan cukup tinggi. Sekitar pukul 11.00 WIB, terdengar suara gemuruh dan ledakan di bukit belakang rumah warga. 

Baca Juga:Ledakan Bom Bunuh Diri di Halaman Polsek Astanaanyar, Ridwan Kamil Langsung Dekati Lokasi Sumber Suara

Hal itu terjadi sebelum material tanah longsor dan limpahan air menimpa rumah.

"Posisi saya sedang duduk di warung, tiba-tiba ada suara gemuruh dan ledakan disertai asap dari bukit, tidak lama kemudian terjadilah bencana tanah longsor," katanya lagi.

Ia menambahkan bencana longsor di Pulau Serasan baru pertama kali terjadi sepanjang hidupnya. Sehingga tidak ada yang menyangka akan terjadi hal tersebut.

Sementara itu, Dian yang merupakan keponakan Susi, menyatakan bibinya meninggal dalam perjalanan menuju Pontianak saat menumpang Kapal Bukit Raya. 

Susi sedianya akan menjalani perawatan di rumah sakit Pontianak. Namun sekitar tiga jam sebelum tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak, korban meninggal dunia.

Dian mengatakan bibinya mengalami patah tulang leher akibat tertimpa reruntuhan rumah dan motor.

"Jadi kemarin, almarhum (Susi) bersama suami, mertua, ipar, dan anaknya didampingi satu orang perawat diangkut dengan kapal menuju Pontianak setelah mendapat rujukan dari Puskesmas Pulau Serasan. Tetapi saat di perjalanan, korban meninggal dunia, karena kondisinya parah," katanya lagi.

Ia menambahkan, anak korban yang bernama Napisa (9) mengalami patah tulang kaki akibat tertimpa reruntuhan rumah. 

Napisa saat ini dirawat di RSUD Soedarso Pontianak dan sudah mendapatkan tindakan operasi.

Susi merupakan warga asli Natuna. Namun, jenazahnya dimakamkan di Pontianak berdasarkan permintaan dari pihak keluarga.

"Karena sekarang di Serasan juga sedang tidak kondusif, sehingga pihak keluarga minta segera dimakamkan di sini saja. Jadi, lepas Zuhur, almarhumah dikuburkan setelah kedatangan anaknya yang bersekolah di Batam dan Yogyakarta datang ke Pontianak ini," ujarnya.

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Unik

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda