CEK FAKTA: NasDem dan PKS Meradang Gegara Demokrat Tolak Deklarasi Anies Baswedan

Adapun kini ada dua nama kuat di bursa Cawapres Anies Baswedan, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Morgan
Senin, 13 Maret 2023 | 23:40 WIB
CEK FAKTA: NasDem dan PKS Meradang Gegara Demokrat Tolak Deklarasi Anies Baswedan
Anies Baswedan diwawancarai awak media massa terkait Koalisi Perubahan, di Jakarta, Jumat (27/1/2023). (Antara)

Partai Demokrat disebut menolak deklarasi pencapresan Anies Baswedan. Kondisi ini diklaim membuat Partai NasDem dan Partai keadilan Sejahtera atau PKS meradang.

Informasi itu disampaikan oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Desa Konohe”. Akun itu mengunggah video dengan klaim Demokrat tolak deklarasi Anies hingga membuat Nasdem dan PKS meradang.

Dari penelusuran Turnbackhoax.id, Partai Demokrat tolak deklarasi Anies itu tidak benar, Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan, keputusan mendukung Anies ditetapkan melalui rapat Majelis Tinggi Partai yang memiliki wewenang menetapkan calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Berdasarkan penjelasan di atas, klaim bahwa Demokrat tolak deklarasi Anies hingga membuat Nasdem dan PKS meradang adalah salah dan masuk kategori konten yang menyesatkan.

Baca Juga:Pasien COVID-19 Bertambah 222 Orang Hari Ini, Warga DIminta Tidak Lengah

Faktanya, thumbnail video tersebut merupakan hasil editan dan isi video tersebut adalah potongan video dari peristiwa yang tidak berkaitan.

Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan kini dihadapkan dengan pilihan sulit memilih Calon Wakil Presiden alias Cawapres yang nantinya akan mendampingi dirinya berlaga di Pilpres 2024.

Adapun kini ada dua nama kuat di bursa Cawapres Anies Baswedan, yakni Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kedua bakal Cawapres tersebut masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihannya, sehingga membuat Anies harus berpikir dua kali untuk memilih salah satu dari dua tokoh politik tersebut.

Salah satu kelebihan AHY yakni telah menggaet simpati dari para kader dan pendukung Partai Demokrat.

Baca Juga:Tatap Piala Asia, Timnas Iran Tunjuk Amir Ghelanoei Jadi Pelatih Baru Gantikan Carlos Queiroz

Hal ini diungkap oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief.

Andi Arief mengatakan berdasarkan hasil sejumlah survei, Anies Baswedan lebih diinginkan berpasangan dengan AHY ketimbang dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

Pandangan yang sama juga dipaparkan oleh Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Ia melihat bahwa AHY memiliki basis massa yang lebih besar di kalangan Demokrat.

Adi juga melihat bahwa dari awal AHY sudah menunjukkan secara gamblang niatan kuatnya untuk berlaga di Pilpres 2024 mendampingi Anies Baswedan.

Kelemahan AHY justru menjadi kekuatan bagi Khofifah, yakni AHY belum mampu menarik simpati dari kelompok Nahdatul Ulama atau NU.

Adapun Khofifah merupakan seorang nahdliyyin alias warga NU yang tersohor di kalangan organisasi keagamaan tersebut.

Basis massa Khofifah di NU oleh Adi dinilai masif dan dapat menjado modal bagi sosok Gubernur Jawa Timur ini untuk menyeimbangkan kekuatan dengan AHY.

Tak cukup di situ, Khofifah juga memiliki basis massa kedaerahaan yang kuat di Jawa Timur. Para pendukungnya di Jawa Timur yang relatif banyak menjadi modal lain untuk membuat Anies 'merekrutnya' sebagai Cawapres.

Adi memaparkan satu hal kelebihan lain di sisi Khofifah yakni fakta bahwa ia adalah politisi perempuan yang ternama. Hal tersebut menjadi nilai plus lantaran sebagai seorang politisi perempuan, ia dapat menggaet suara dari para pemilih perempuan.

Meskipun demikian, Adi hingga kini masih menilai bahwa AHY adalah Cawapres ideal yang layak menemani Anies. Adi pun tak menutup kemungkinan bahwa Khofifah bisa di kemudian hari mengungguli AHY bila memainkan kartu politiknya dengan baik.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Politainment

Terkini

Tampilkan lebih banyak