Sudah bertahun-tahun lamanya Agus (40) menjalani profesi sebagai guru honorer. Namun hingga saat ini, guru honorer asal Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat itu tak juga diangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Di tengah tak adanya kepastian soal nasibnya, Agus terpaksa menjadi tukang angkut kayu dari dalam hutan agar bisa tetap bertahan hidup.
Menurut Agus, menjadi tukang angkut kayu memang mengancam keselamatan. Sebab, selain harus menggunakan jalan setapak, juga terkadang jalannya licin.
Meski demikian, pekerjaan seperti ini tetap Agus lakoni, terpenting bisa mendapatkan penghasilan yang halal.
Baca Juga:Menjelang SEOCon Jakarta 2023, 2 CEO Bagi Tips Manfaat Menggunakan Teknologi AI
“Sekalipun sangat beresiko, tapi menjadi tukang angkut kayu setiap harinya dapat uang,” kata Agus, guru honorer asal Cipaku, dikutip dari harapanrakyat.com--jejaring suara.com, Minggu (19/03/2023).
Sementara itu Hendaya yang merupakan teman dekatnya mengatakan, Agus sebetulnya sebagai tenaga guru honorer yang mengajar di salah satu sekolah swasta wilayah Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis.
Memilih pekerjaan menjadi tukang angkut kayu dari dalam hutan kemungkinan besar karena tidak kunjung diangkat menjadi PNS atau P3K.
“Sebagai teman dekat saya mengapresiasi kegigihan Agus dalam mencari uang. Ia seorang guru bergelar sarjana tapi memilih pekerjaan tidak pandang bulu. Meski sangat beresiko terhadap keselamatannya,” tuturnya.
Hendaya menambahkan, Agus yang merupakan guru honorer asal Cipaku itu memilih beralih profesi bukan berarti sebagai pilihan terakhir. Sebab, harapan menjadi PNS maupun P3K merupakan cita-citanya.
Baca Juga:5 Ciri Kepribadian Machiavellianism, Apakah Kamu Memilikinya?
“Semoga saja lambat laun ada formasi untuk dirinya. Sehingga ia bekerja sesuai dengan harapan dan cita-citanya,” imbuh Hendaya.