Penentuan Awal Puasa Ramadhan, PBNU Lakukan Rukyatul Hilal di 50 Titik

Para perukyat akan melaporkan hasilnya kepada PBNU untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Agama (Kemenag) sebagai landasan keputusan itsbat dalam menentukan awal Ramadhan 1444 H.

Nur
Rabu, 22 Maret 2023 | 11:57 WIB
Penentuan Awal Puasa Ramadhan, PBNU Lakukan Rukyatul Hilal di 50 Titik
Pemantauan rukyatul hilal di Banyuwangi, Jatim, terkait awal puasa Ramadhan. ([Suara.com])

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan melakukan rukyatul hilal, Rabu (22/3/2023). Hal ini untuk menentukan awal puasa Ramadhan 2023 Masehi/1444 Hijriah.

Rukyatul hilal dilakukan dalam rangka memverifikasi secara faktual terhadap hasil perhitungan dengan metode falak yang sudah dilakukan. 

Perhitungan dengan metode falak merupakan piranti yang digunakan untuk membantu pelaksanaan rukyatul hilal. 

Melalui melalui Lembaga Falakiyah, PBNU akan melakukan rukyatul hilal di 50 titik di seluruh Indonesia. 

Baca Juga:Kapan Awal Puasa 2023? Kemenag DIY: Insya Allah Muhammadiyah, NU dan Pemerintah Bareng

Para perukyat akan melaporkan hasilnya kepada PBNU untuk kemudian diteruskan ke Kementerian Agama (Kemenag) sebagai landasan keputusan itsbat dalam menentukan awal Ramadhan 1444 H. 

Laporan yang sama dari para perukyat juga menjadi bahan bagi PBNU untuk menyampaikan ikhbar awal Ramadhan 1444 H. 

Hal ini sebagaimana termaktub dalam Informasi Hilal Awal Ramadhan 1444 H 29 Sya’ban 1444 H/22 Maret 2023 M.

Dikutip dari nuonline, hilal awal Ramadhan 1444 H saat ini sudah berada di atas ufuk, yakni tepatnya +8 derajat 15 menit 56 detik. Konjungsi atau ijtimak bulan terjadi pada Rabu Pahing 22 Maret 2023 M pukul 00:25:22 WIB. 

Sementara itu, letak matahari terbenam berada pada posisi 0 derajat 32 menit 56 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal pada posisi 3 derajat 39 menit 59 detik utara titik barat. 

Baca Juga:Ramadhan 2023: Donita Harap Sang Anak Bisa Full Puasa

Adapun kedudukan hilal berada pada 3 derajat 6 menit 23 detik utara matahari dalam keadaan miring ke utara dengan elongasi 9 derajat 42 menit 10 detik. Sementara lama hilal 37 menit 06 detik.

Berdasarkan metode falak yang sama pula, maka diketahui parameter hilal terkecil terjadi di Kota Merauke, Papua dengan tinggi hilal mar’i 7 derajat 15 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 21 menit, dan lama hilal di atas ufuk 35 menit 42 detik. 

Sementara parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Aceh dengan tinggi hilal mar’i 9 derajat 5 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 32 menit, dan lama hilal di atas ufuk 31 menit 42 detik. 

Karena di seluruh Indonesia tinggi hilal adalah positif, maka pada saat matahari terbenam hilal sudah di atas ufuk. Tinggi hilal dan sudut elongasi juga sudah memenuhi kriteria imkan rukyah NU, yaitu tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Unik

Terkini

Tampilkan lebih banyak