Eks Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus dibacok pelaku misterius. Peristiwa ini terjadi di depan rumahnya di Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/3/2023) pukul 15.00 WIB.
Saat itu, korban baru tiba di rumah dan turun dari mobil dan langsung diserang oleh pelaku.
Tak hanya Jaja, putrinya Rahmi Dwi Utami (22) juga dibacok pelaku. Tami menjadi korban pembacokan saat membela sang ayah.
Jaja dan putrinya kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada Kota Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga:Eks Ketua KY Jaja Ahmad Jayus Dibacok OTK di Bandung, Luka di Leher
Polisi hingga masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus pembacokan terhadap eks Ketua KY tersebut.
Rumah Jaja yang menjadi tempat kejadian perkara pun kini telah dipasang garis polisi. Diduga pelaku pembacokan hanya satu orang.
Lantas siapakah Jaja Ahmad Jayus? Berikut profilnya.
Jaja Ahmad Jayus lahir di Kuningan, Jawa Barat, 6 April 1965. Ia memiliki tiga anak buah pernikahannya dengan sang istri.
Baca Juga:Pelajar SMP di Sukabumi Tewas Dibacok, Pelaku Ajak Duel Hingga Live IG saat Kejadian
Dikutip dari laman resmi Komisi Yudisial (KY), Jaja menyelesaikan pendidikan S-1 di Fakultas Hukum Unpas, Jurusan Hukum Keperdataan pada tahun 1989. S
Selanjutnya, gelar Magister Hukum diraihnya pada tahun 2001 dari Universitas Khatolik Parahyangan, Bandung.
Lalu ia memperoleh gelar doktor dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 2007 silam.
Jaja memulai kariernya sebagai dosen sejak tahun 1990. Jabatan terakhirnya adalah Dekan Fakultas Hukum Universitas Pasundan (Unpas), Bandung periode 2009-2011.
Kiprah dan dedikasinya sebagai dosen mendapatkan pengakuan dari berbagai institusi pendidikan. Misalnya, pada tahun 1995 terpilih Dosen Teladan III Kopertis IV Jawa Barat.
Selain sebagai dosen, pria yang memiliki hobi melakukan penelitian dan olahraga ini juga pernah menjadi Direktur Lembaga Riset PT Pusham Mandiri di tahun 2007, Assesor BAN PT untuk program Sarjana pada tahun 2008-2011, dan sebagai Advokat dari tahun 1993.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan diri, pemilik motto hidup "Jangan pernah berhenti berfikir dan berinovasi dalam mendorong peradilan yang bermartabat, bersih dan akuntabel" ini seringkali mengikuti berbagai pelatihan baik sebagai peserta maupun narasumber.
Ia juga aktif menulis karya ilmiah yang telah dipublikasikan.
Jaja terpilih menjadi Anggota KY untuk dua periode, yaitu tahun 2010-2015 dan tahun 2015-2020.
Jaja Ahmad Jayus menjabat Ketua Komisi Yudisial sejak Juli 2018 hingga Desember 2020.