Praktik kejahatan dan penipuan Tohari alias Mbah Slamet akhirnya terbongkar. Ia tak bisa berkelit setelah polisi menemukan jenazah korban dukun pengganda uang asal Banjarnegara tersebut.
Setidaknya ada 10 mayat yang telah berhasil dievakuasi setelah menjadi korban aksi serial killer (pembunuhan berantai) Mbah Slamet. Mayat-mayat itu dikubur di sebuah kebun di Desa Balun, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kasatreskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan pihaknya kembali melakukan penggalian di sekitar lokasi penemuan korban pertama yang ditemukan terkubur di lahan milik pelaku pada hari Sabtu (1/4/2023).
"Namun kami belum bisa pastikan jumlahnya (jumlah mayat yang dievakuasi, red.)," katanya.
Baca Juga:Terkuak, Evi TKW Korban Serial Killer Wowon Cs Ternyata Masih Hidup, Lagi Kerja di Libya
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sukarelawan, sebanyak 10 mayat berhasil dievakuasi dalam penggalian tanah yang dilakukan pada hari Senin (3/4/2023). Beberapa diantaranya terkubur dalam satu lubang.
Setelah dievakuasi dari lokasi penguburan, mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan kasus serial killer Mbah Slamet terungkap berkat laporan GE, anak salah seorang korban berinisial PO (53), warga Sukabumi, Jawa Barat, pada 27 Maret 2023.
Laporan tersebut didasari atas pesan yang dikirimkan korban melalui WhatsApp kepada anaknya yang lain, yakni SL adik dari GE pada tanggal 24 Maret yang mengabarkan jika korban sedang di rumah Mbah Slamet.
PO juga berpesan jika sampai hari Minggu (26/3) tidak pulang, SL dan GE diminta untuk datang ke rumah Mbah Slamet dengan didampingi aparat.
Baca Juga:Tidak Pakai Pemeran Pengganti di Serial Open BO, Wulan Guritno Akui Cukup Nyaman
Atas dasar laporan GE, petugas Satreskrim Polres Banjarnegara segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya menemukan jasad PO terkubur di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, pada hari Sabtu (1/4/2023).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (Potassium sianida).
Hal itu karena kesal ditagih terus-menerus oleh korban. Dalam hal ini, Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang sebesar Rp 70 juta yang disetorkan PO menjadi Rp 5 miliar.