Ketua RT Riang Prasetya kembali jadi sorotan publik setelah viral video yang memperlihatkan ia tengah beradu pendapat dengan para pemilik ruko di Pluit, Jakarta Utara.
Video itu diunggah akun Twitter @PSI_Jakarta. Pada narasi video disebutkan bahwa Riang Prasetya berperilaku rasial saat depat pendapat dengan sejumlah orang, yang diduga para pemilik ruko.
"PSI Jakarta menyesalkan dan mengecam keras pernyataan Rasis dari Pak RT Riang dari video yang beredar ini," tulis caption akun PSI Jakarta.
"Penegakkan peraturan daerah Wajib kita dukung, Perlakuan Rasis Wajib kita Lawan siapapun Pelakunya," sambung cuit tersebut.
Pada video berdurasi 1 menit 30 detik tersebut terlihat Riang Prasetya yang kenakan jas hitam dan kemeja putih beradu pendapat dengan sejumlah orang.
Saat debat semakin panas terdengar Riang mengucapkan "Wong Kita Galo" dan "Orang Pribumi". Ucapan dari ketua RT itu membuat lawan bicaranya emosi.
Unggahan video ini sontak membuat sejumlah netizen memberikan pendapatnya. Ada yang beranggapan bahwa Riang mengucapkan kalimat dugaan rasial itu karena dalam kondisi terdesak.
"Efek kebawa emosi.dikeroyok kanan-kiri. Sebaiknya sih pak rt minta maaf atas sikap rasisnya," tulis salah satu netizen.
"pak RT emang rasis. tpi jngn2 ini yg diharapkan oleh pihak pemilik ruko, mlakukan intimidasi dan tekanan ke pak RT, hingga akhirnya pak RT blunder. bgitulah kira2," sambung akun lainnya.
Baca Juga:Maia Estianty Nyanyi 'Teman Makan Suami Teman' Viral, Belum Move On dari Ahmad Dhani?
"Gak Rasis sih.. kalian aja.. yg lebay menanggapinya.. dia sendiri.. terpojok.. wajar kalo mengigit.. so please.. jangan lebay," sambung akun lainnya.
Seperti diketahui, Ketua RT Riang Prasetya didemo pemilik ruko mewah yang bangunannya dibongkar karena menutup saluran air dan memakan bahu jalan.
Pemprov DKI Jakarta kemudian membongkar bangunan yang menutup saluran air dan caplok jalur pedestrian di Jalan Niaga, Pluit, Penjaringan, Jakata Utara.
Namun hal ini justru membuat ketua RT Riang dituding jadi biang kerok bangunan ruko dibongkar. Bahkan ia sempat didemo oleh sejumlah orang dan pemilik ruko yang bangunannya dibongkar.